Thursday, April 16, 2009

ikrar

tentang pengingkaran. dari hal2 yang tak pernah kita ungkapkan.

kau merasa? walaupun kita hanya membisu, kita telah membuat ikrar dalam hati. aku tak tahu apa yang engkau ikrarkan. kau tak tahu apa yang aku ikrarkan. tapi kita berdua merasakan apa yang kita ikrarkan.

seiring dengan waktu ikrar itu berubah menjadi prinsip

kita hidup dengan itu. karna kita percaya ataupun pernah percaya bahwa itu adalah yang terbaik. setiap deik kita bertambah tua. setiap hari kita semakin dewasa. lalu apa?

kesedihan, penghianatan, rasa sakit dan kekecewaan meninggalkan cacat2 permanen pada hati.

dan hari itu pun datang. hari dimana semuanya masih sama. dengan langit yang agak mendung dan manusia masih menempati dunia, dan malaikat masih mencatat amal kita. kau, aku dan mereka masih mempunyai waktu untuk menjalani hari ini. secara benar, atau sebaliknya.

aku disini, kau disana. menyambung tali-tali jiwa yang hampir putus karna sakit hati. tapi toh, aku masih mengirisnya sendiri, agar aku bisa merasakan sakitnya, agar rasa sakitku tak bisa merasa sakit lagi ketika rasa itu harus datang lagi. datang darimu.

petir tak menyambar bumi ketika kau melakukannya. gelas yang kupegang tak jatuh ketika mendengarnya. mata tak melotot ketika ku tahu, kau telah melanggarnya.... ikrar yang kukira kau buat dulu.

hanya saja.... aku tak bisa berfikir. tali jiwa yang susah payah kusambung putus dengan lemah.

No comments:

Post a Comment