Monday, April 27, 2009

air mata

seorang pengemis tersenyum. ibu memeluk anaknya. wanita-wanita yang ditinggal cinta. matahari pagi yang menyengat hangat kulit kita. air hujan yang membasuh hati. angin yang tak hentinya belai lembut wajah ini.

ada air di pelupukku.

tangan hangat bunda belai puncak kepala. pedagang kaki lima menjajakan kacang di malam hari. orang2 tertawa melihat orang menderita. seorang bayi menangis dalam tidurnya.

ada air di pelupukku.

tapi ku tak menangis. aku masih bergetar, merinding, menahan mengalirnya air itu ke pipi.

aku tak menangis, bukan. aku bahkan tak tahu knapa ada air mata menggenang di sudut mataku. hanya sekedar luapan perasaan, atau... ah! aku tak tahu.

aku hanya terfikir tentang rasa peka yang seharusnya ada pada hati manusia. hati manusia ku. karna ku hanya bisa menangis melihat pengemis tanpa bisa memberi. hanya bisa meringis mendengar suara tangis. hanya bisa menutup telinga ketika mendengar tawa saat ada orang yang lain menderita!!

aku tak menangis, tak akan.

aku tak merubah apa2. hanya bisa terdiam ketika empati meminta perhatian. ku bilang padanya:
"hati sudah mati, jangan meminta untuk dihidupkan kembali"
tapi ia tak mau dengar. empati terus melolong dan merongrong perasaan bersalah untuk mendukungnya.

akhirnya apa? mereka semakin kuat. ku tetap tak bisa membantu, karna hati sudah mati.

masih ada air di pelupukku. tapi ku tak kan menangis. belum.

No comments:

Post a Comment