Tuhan...
dan
Pangeran..
aku hanya ingin bertanya satu hal:
sebenarnya bahagia itu apa sih?
aku ingin mengeluhkan banyak hal, tapi rasanya tak pantas.
Tuhan....
apa aku masih terlalu buta untuk melihat arti kebahagiaan yang kau berikan?
Pangeran,
ah, aku hanya mencintamu
mungkin memang harus siap dengan luka dan rasa nelangsa
muluk sekali bila aku mengharapkan
kebahagiaan darimu.
ini saja yang ingin kau sampaikan
terima kasih Tuhan dan Pengeran
atas kehidupan yang Kau berikan
atas keberadaanmu di dunia
Monday, December 27, 2010
Tuesday, December 7, 2010
bersyukur (2)
hal-hal yang harus aku syukuri akhir2 ini adalah
hujan gerimis yang baru datang setelah acara festival pembaca indonesia selesai
kacamataku yang pecah (lagi) setelah acara tersebut diatas selesai
waktu yang aku punyai untuk menyendiri
-aku, yang bersyukur masih bisa bersyukur-
hujan gerimis yang baru datang setelah acara festival pembaca indonesia selesai
kacamataku yang pecah (lagi) setelah acara tersebut diatas selesai
waktu yang aku punyai untuk menyendiri
-aku, yang bersyukur masih bisa bersyukur-
Thursday, December 2, 2010
imajinasi hari rabu
pangeran,
hari ini aku memikirkanmu sepanjang hari.
saat menatap langit yang biru, air yang mengalir,
saat menatap bangunan-bangunan, dan kampusmu, kampusku
aku membayangkan akan tiba waktu saat kita akan duduk berdua
di atas rumput yang lembab, dan makan siang untuk berdua:
mungkin soda, dan nasi beserta lauk-pauknya
aku juga menyiapkan sedikit kue buatanku
untuk kau makan dihadapanku
lalu kita akan bicara
tentang cuaca, orang-orang disekitar, dan kehidupan kita
mungkin akan canggung, karna bagiku kau masih seperti matahari yang terlalu terang
sedangkan aku: bukan siapa-siapa
sesudahnya kita kan menghadirkan musik untuk alam
entah dengan musik atau nyanyian suara kita yang tak terlalu bagus untuk sebagian orang
tapi kita tak peduli, malah tertawa
menertawakan ketidaksempurnaan suara kita, dan menerimanya
kau bilang kau lelah
kau yang selalu mengejar mimpi dan karirmu
dan telah dirampas ruang privasi mu
pada hari itu, entah kapan
kau akan tertidur di rumput yang basah, di sampingku
melepaskan lelahmu
lalu aku menyatakan perasaanku
kau bilang tak bisa membalasnya
aku bilang tak apa
walaupun begitu aku menangis, mengeluarkan airmata
dan bilang aku akan baik-baik saja
karena saat ini,
di hari aku terus memikirkanmu
merasa bahwa aku mencintaimu:
aku bahkan tak tahu definisi cinta.
hari ini aku memikirkanmu sepanjang hari.
saat menatap langit yang biru, air yang mengalir,
saat menatap bangunan-bangunan, dan kampusmu, kampusku
aku membayangkan akan tiba waktu saat kita akan duduk berdua
di atas rumput yang lembab, dan makan siang untuk berdua:
mungkin soda, dan nasi beserta lauk-pauknya
aku juga menyiapkan sedikit kue buatanku
untuk kau makan dihadapanku
lalu kita akan bicara
tentang cuaca, orang-orang disekitar, dan kehidupan kita
mungkin akan canggung, karna bagiku kau masih seperti matahari yang terlalu terang
sedangkan aku: bukan siapa-siapa
sesudahnya kita kan menghadirkan musik untuk alam
entah dengan musik atau nyanyian suara kita yang tak terlalu bagus untuk sebagian orang
tapi kita tak peduli, malah tertawa
menertawakan ketidaksempurnaan suara kita, dan menerimanya
kau bilang kau lelah
kau yang selalu mengejar mimpi dan karirmu
dan telah dirampas ruang privasi mu
pada hari itu, entah kapan
kau akan tertidur di rumput yang basah, di sampingku
melepaskan lelahmu
lalu aku menyatakan perasaanku
kau bilang tak bisa membalasnya
aku bilang tak apa
walaupun begitu aku menangis, mengeluarkan airmata
dan bilang aku akan baik-baik saja
karena saat ini,
di hari aku terus memikirkanmu
merasa bahwa aku mencintaimu:
aku bahkan tak tahu definisi cinta.
Monday, November 15, 2010
bersyukur
ketika penolakan itu datang hari ini, aku merasa:
kecewa, serta
bersyukur karena kegagalanku dibayar sedikit hari ini
dan terima kasih Ya Allah,
untuk membebaskanku dari rasa bersalah dan rasa tak pantas bila aku yang mendapat beasiswa itu.
kecewa, serta
bersyukur karena kegagalanku dibayar sedikit hari ini
dan terima kasih Ya Allah,
untuk membebaskanku dari rasa bersalah dan rasa tak pantas bila aku yang mendapat beasiswa itu.
Saturday, November 6, 2010
Saturday, October 2, 2010
renungan
wahai dirimu, ingatlah hari ini
hari dimana
kau campur adukkan rasa cinta dengan nafsu
kau merasa sombong di atas ragu
kau memohon tak tahu malu
wahai dirimu ingatlah hari ini
hari disaat
kau akan menyesali persiapanmu yang kurang
dibarengi dengan hasratmu yang menjijikan
ingatlah wahai dirimu.
hari dimana
kau campur adukkan rasa cinta dengan nafsu
kau merasa sombong di atas ragu
kau memohon tak tahu malu
wahai dirimu ingatlah hari ini
hari disaat
kau akan menyesali persiapanmu yang kurang
dibarengi dengan hasratmu yang menjijikan
ingatlah wahai dirimu.
Sunday, September 12, 2010
laporan libur 3 bulan
setelah 9 bulan kuliah (5 bulan semester pertama dan 4 bulan semester kedua), akhirnya libur panjang tiba. 3 bulan, juni-juli-agustus. terlihat terlalu panjang buatku. tapi setelah terjebak pada kerja paksa ootak yang tak berhenti selama 4 bulan sebelumnya, tentu saja kabra ini kusambut baik.
diawali dengan ujian akhir semester yang bikin stress (tertekan) lalu disusul dengan penantian pengumuman nilai yang bikin frustasi, libur pun bagaikan hari baru di sebuah surga impian (sumpah, ini lebai).
untuk membuktikan bahwa saya tak sepenuhnya bermalas2an serta ngabisin duit orang tua secara percuma di rumah, saya akan sertakan laporan libur 3 bulan antara tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011.
27-30 Mei 2010: ke Jogja.
bareng 3 makhluk dari angkasa luar, berangkat dengan kereta Fajar Utama seharga 150 rebu dengan tujuan Stasiun Tugu. Menginap di The Munajat Hotel (boong, ini sekedar hostel)dengan tarif 60rebu permalam (isi 2 orang). acaranya jalan-jalan plus kondangan temen salah dua manusia planet. Pulang dengan bis (lupa judulnya!) seharga 150 rebu sampai kampung rambutan.
5 Juni 2010: pelatihan penyiar 1/3. di rumah GRI di Mampang.
6 Juni 2010: Siaran di RRI dengan tema: (lupa!)
19 Juni 2010: Pelatihan penyiar GRI bersama Tristiastini Soetrisno (mantan penyiar radio lokal di Belanda)
20 Juni 2010: Klub Buku GRI DI Point Square Lebak Bulus. Tema: Jakarta Dulu dan Sekarang.
26 Juni 2010: Pelatihan penyiar GRI 3/3. Penyerahan sertifikat dan poto2.
3 Juli 2010: belanja-belanji ke PBJ
4 Juli 2010: Siaran di RRI Pro2 dengan tema:E-Book dan Audio Book. Pembicara: dari situs Evolitera dan Mitra Netra
10 Juli 2010: ke PBJ lagi, sambil ada yang nraktir nonton Eclipse.
17 Juli 2010: Pelatihan Menajemen Perpustakaan dengan Hendro Wicaksono - Pengembang software library@senayan.
18 Juli 2010: Memoderatori diskusi klub buku GRI. Tema: Dongeng Klasik Pembicara: editor dan penerjemah penerbit Atria dan pendongeng dari komunitas pendongeng Belalang Kupu-kupu.
24 Juli 2010: Rapat untuk siaran berikutnya di Points Square.
1 Agustus 2010: Siaran di RRI Pro2. Tema: Buku ke Skenario dan Skenario ke Buku Pembicara: Ben Sohib, penulis yang bukunya telah difilmkan dan Sefryana Khairil, penulis novel yang juga menulis buku yang awalnya skenario.
8 Agustus 2010: jalan2 ke Ragunan dengan teman2 STM serta menjadi sukarelawan di acara launching buku " Mencegah kanker Serviks" di Gramedia Matraman.
14 Agustus 2010: Klub Buku GRI dengan tema: Dilarang Gondrong! Pembicara: Aria Wiratma Yudistira, penulis buku "Dilarang Gondrong!" dan Aristides Katoppo seorang wartawan senior koran "Sinar Harapan". Buka puasa bersama anak2 Gri plus rapat siaran berikutnya.
21 Agustus 2010: Ke acara launching buku "Xar dan Vichattan" karya Bonmedo Tambunan di Gramedia Matraman.
28 Agustus 2010: Bakti Sosial ke Yayasan Heesu yang menampung anak-anak yang mempunyai cacat ganda (fisik dan mental) bersama GRI.
Itu aja kali ya.. walauun hari2 ku memang lebih banyak di rumah, tapi dengan bergabung di GRI, rasanya liburan kali ini ga nyanggur2 amat.
dan selama liburan saya ga pernah ngitung berat badan, jadi saya ga tau, berta saya naik taua malah turun. yang pasti saya masih langsing seperti dahulu (dilarang muntah). liburan ini juga menyuburkan ladang jerawat di muka saya yang indah ini.
sekian dan terima kasih.
diawali dengan ujian akhir semester yang bikin stress (tertekan) lalu disusul dengan penantian pengumuman nilai yang bikin frustasi, libur pun bagaikan hari baru di sebuah surga impian (sumpah, ini lebai).
untuk membuktikan bahwa saya tak sepenuhnya bermalas2an serta ngabisin duit orang tua secara percuma di rumah, saya akan sertakan laporan libur 3 bulan antara tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/2011.
27-30 Mei 2010: ke Jogja.
bareng 3 makhluk dari angkasa luar, berangkat dengan kereta Fajar Utama seharga 150 rebu dengan tujuan Stasiun Tugu. Menginap di The Munajat Hotel (boong, ini sekedar hostel)dengan tarif 60rebu permalam (isi 2 orang). acaranya jalan-jalan plus kondangan temen salah dua manusia planet. Pulang dengan bis (lupa judulnya!) seharga 150 rebu sampai kampung rambutan.
5 Juni 2010: pelatihan penyiar 1/3. di rumah GRI di Mampang.
6 Juni 2010: Siaran di RRI dengan tema: (lupa!)
19 Juni 2010: Pelatihan penyiar GRI bersama Tristiastini Soetrisno (mantan penyiar radio lokal di Belanda)
20 Juni 2010: Klub Buku GRI DI Point Square Lebak Bulus. Tema: Jakarta Dulu dan Sekarang.
26 Juni 2010: Pelatihan penyiar GRI 3/3. Penyerahan sertifikat dan poto2.
3 Juli 2010: belanja-belanji ke PBJ
4 Juli 2010: Siaran di RRI Pro2 dengan tema:E-Book dan Audio Book. Pembicara: dari situs Evolitera dan Mitra Netra
10 Juli 2010: ke PBJ lagi, sambil ada yang nraktir nonton Eclipse.
17 Juli 2010: Pelatihan Menajemen Perpustakaan dengan Hendro Wicaksono - Pengembang software library@senayan.
18 Juli 2010: Memoderatori diskusi klub buku GRI. Tema: Dongeng Klasik Pembicara: editor dan penerjemah penerbit Atria dan pendongeng dari komunitas pendongeng Belalang Kupu-kupu.
24 Juli 2010: Rapat untuk siaran berikutnya di Points Square.
1 Agustus 2010: Siaran di RRI Pro2. Tema: Buku ke Skenario dan Skenario ke Buku Pembicara: Ben Sohib, penulis yang bukunya telah difilmkan dan Sefryana Khairil, penulis novel yang juga menulis buku yang awalnya skenario.
8 Agustus 2010: jalan2 ke Ragunan dengan teman2 STM serta menjadi sukarelawan di acara launching buku " Mencegah kanker Serviks" di Gramedia Matraman.
14 Agustus 2010: Klub Buku GRI dengan tema: Dilarang Gondrong! Pembicara: Aria Wiratma Yudistira, penulis buku "Dilarang Gondrong!" dan Aristides Katoppo seorang wartawan senior koran "Sinar Harapan". Buka puasa bersama anak2 Gri plus rapat siaran berikutnya.
21 Agustus 2010: Ke acara launching buku "Xar dan Vichattan" karya Bonmedo Tambunan di Gramedia Matraman.
28 Agustus 2010: Bakti Sosial ke Yayasan Heesu yang menampung anak-anak yang mempunyai cacat ganda (fisik dan mental) bersama GRI.
Itu aja kali ya.. walauun hari2 ku memang lebih banyak di rumah, tapi dengan bergabung di GRI, rasanya liburan kali ini ga nyanggur2 amat.
dan selama liburan saya ga pernah ngitung berat badan, jadi saya ga tau, berta saya naik taua malah turun. yang pasti saya masih langsing seperti dahulu (dilarang muntah). liburan ini juga menyuburkan ladang jerawat di muka saya yang indah ini.
sekian dan terima kasih.
Saturday, August 21, 2010
melupakan
yang aku tahu, aku benci ketika diharuskan mengingat masa lalu, masa laluku sendiri. tak usah ditanya masa lalu yang mana karena aku tak mengkotak-kotakkannya dalam kotak "masa lalu yang membahagiakan" atau "masa lalu yang menyedihkan", semua sama: masa lalu yang tak ingin ku ingat lagi.
dulu, entah saat aku berumur berapa, aku sering sekali dihantui masa lalu. padahal saat itu pun aku sudah sadar bahwa masa laluku belum banyak. masa laluku hanya direkam dalam belasan tahun, tapi tak semua teringat kan? aku tersiksa. aku tak ingin mengingat masa lalu yang menyedihkan karena.. ah, kau pun tak ingin mengingat masa lalumu yang buruk kan? aku tak ingin mengingat masa lalu yang membahagiakan karena aku takut: takut saat menyadari bahwa kehidupanku yang sekarang tidaklah seindah hidupku di masa lalu. aku tak ingin terjebak dalam bayang-bayang masa yang telah berlalu.
aku pun belajar melupakan.
tak mudah untuk menghapus sesutau yang kasat mata dan bahkan tidak pernah kita sadari sebelumnya bahwa "hal itu" ada dalam kepala kita: ingatan. ini bukanlah men-delete file dari suatu folder dan recycle bin, ini bukanlah mengahapus tulisan diatas kertas dengan penghapus atau tip-ex, dan ini bukanlah membakar sampah hingga menjadi asap yang akan cepat menghilang.
melupakan adalah proses panjang, melelahkan, menyakitkan, dan luar biasa merepotkan.
aku menutup pikiranku. menutup penghubung antara hati dan ingatan. terlihat mudah, tapi resikonya adalah ada beberapa jalan lain yang, sengaja atau tidak, pasti akan ikut terblokir. seringkali hati terpaksa harus "dibunuh", dan jiwa harus "dibuang". Tubuh yang menjadi wadah hal tak kasat itu seringkali harus "dikorbankan" dengan cara menyakitinya atau bahkan memanjakannya, secara berlebihan.
melupakan adalah perbuatan masokis.
tapi, bila kau sudah terbiasa untuk melupakan, proses yang tadi kugambarkan tak akan terasa sulit karena kau sudah naik ke tahap yang lebih mudah: terlupa.
dulu, entah saat aku berumur berapa, aku sering sekali dihantui masa lalu. padahal saat itu pun aku sudah sadar bahwa masa laluku belum banyak. masa laluku hanya direkam dalam belasan tahun, tapi tak semua teringat kan? aku tersiksa. aku tak ingin mengingat masa lalu yang menyedihkan karena.. ah, kau pun tak ingin mengingat masa lalumu yang buruk kan? aku tak ingin mengingat masa lalu yang membahagiakan karena aku takut: takut saat menyadari bahwa kehidupanku yang sekarang tidaklah seindah hidupku di masa lalu. aku tak ingin terjebak dalam bayang-bayang masa yang telah berlalu.
aku pun belajar melupakan.
tak mudah untuk menghapus sesutau yang kasat mata dan bahkan tidak pernah kita sadari sebelumnya bahwa "hal itu" ada dalam kepala kita: ingatan. ini bukanlah men-delete file dari suatu folder dan recycle bin, ini bukanlah mengahapus tulisan diatas kertas dengan penghapus atau tip-ex, dan ini bukanlah membakar sampah hingga menjadi asap yang akan cepat menghilang.
melupakan adalah proses panjang, melelahkan, menyakitkan, dan luar biasa merepotkan.
aku menutup pikiranku. menutup penghubung antara hati dan ingatan. terlihat mudah, tapi resikonya adalah ada beberapa jalan lain yang, sengaja atau tidak, pasti akan ikut terblokir. seringkali hati terpaksa harus "dibunuh", dan jiwa harus "dibuang". Tubuh yang menjadi wadah hal tak kasat itu seringkali harus "dikorbankan" dengan cara menyakitinya atau bahkan memanjakannya, secara berlebihan.
melupakan adalah perbuatan masokis.
tapi, bila kau sudah terbiasa untuk melupakan, proses yang tadi kugambarkan tak akan terasa sulit karena kau sudah naik ke tahap yang lebih mudah: terlupa.
Tuesday, June 1, 2010
pendidikan
janganlah belajar dengan niat:
supaya gampang cari kerja
belajarlah untuk:
meningkatkan potensi diri
dan untuk esensi pendidikan itu sendiri.
supaya gampang cari kerja
belajarlah untuk:
meningkatkan potensi diri
dan untuk esensi pendidikan itu sendiri.
Tuesday, April 27, 2010
asing
ada istilah yang keren untuk benda "asing" yang ada di muka bumi:
UFO
(unidentified flying object)
begitu pula aku menyebut benda-benda yang melayang di tempat yang tidak seharusnya (seperti kotoran-kotoran yang sering kali terlihat di dalam minuman, entah debu atau hal yang lebih berbahaya). makhluk asing, investor asing, bau asing (eh,salah. itu bau pesing)
"asing".
setiap manusia pernah merasa asing. terasing atau memang mengasingkan diri.
dalam pengertian yang pertama, terasing, sepertinya sang pelaku tak sengaja melakukan itu. ia mungkin tak ingin merasa "asing" tetapi lingkungannya memperlakukannya seperti itu. ia diasingkan, sehingga ia terasing.
pada pengertian yang kedua, sang pelaku memang sengaja dan penuh kesadaran melakukan pengasingan diri. tanpa ada paksaan dan dorongan dari pihak lain, ia sengaja melakukan sesuatu agar merasa "asing".
sejauh pengetahuan saya yang terbatas ini, manusia menganggap sesuatu yang "asing" mempunyai konotasi negatif. hal yang saya soroti adalah sifat supel sama sekali tak berafiliasi dengan kata "asing". seorang yang dapat dengan mudah membaur dengan lingkungannya (beradaptasi) akan disebut supel. orang seperti ini dapat dengan mudah mengubah perasaan "asing" pada dirinya terhadap orang lain dan perasaan "asing" orang lain terhadap dirinya menjadi sesuatu yang sama sekali tak asing (biasa, lumrah, akrab)
manusia-manusia yang memiliki kemampuan ini dapat dengan mudah membaur dan menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat.
itu bukan aku. aku terasing dan menikmatinya.
UFO
(unidentified flying object)
begitu pula aku menyebut benda-benda yang melayang di tempat yang tidak seharusnya (seperti kotoran-kotoran yang sering kali terlihat di dalam minuman, entah debu atau hal yang lebih berbahaya). makhluk asing, investor asing, bau asing (eh,salah. itu bau pesing)
"asing".
setiap manusia pernah merasa asing. terasing atau memang mengasingkan diri.
dalam pengertian yang pertama, terasing, sepertinya sang pelaku tak sengaja melakukan itu. ia mungkin tak ingin merasa "asing" tetapi lingkungannya memperlakukannya seperti itu. ia diasingkan, sehingga ia terasing.
pada pengertian yang kedua, sang pelaku memang sengaja dan penuh kesadaran melakukan pengasingan diri. tanpa ada paksaan dan dorongan dari pihak lain, ia sengaja melakukan sesuatu agar merasa "asing".
sejauh pengetahuan saya yang terbatas ini, manusia menganggap sesuatu yang "asing" mempunyai konotasi negatif. hal yang saya soroti adalah sifat supel sama sekali tak berafiliasi dengan kata "asing". seorang yang dapat dengan mudah membaur dengan lingkungannya (beradaptasi) akan disebut supel. orang seperti ini dapat dengan mudah mengubah perasaan "asing" pada dirinya terhadap orang lain dan perasaan "asing" orang lain terhadap dirinya menjadi sesuatu yang sama sekali tak asing (biasa, lumrah, akrab)
manusia-manusia yang memiliki kemampuan ini dapat dengan mudah membaur dan menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat.
itu bukan aku. aku terasing dan menikmatinya.
Saturday, April 17, 2010
ruang hampa
ah, maaf sekali lagi
maaf.
belum sempat mengisi postingan bermutu. atau sekedar catatan harian.
yang pasti
memang ada ruang hampa dalam hati. ruang kosong yang akhir-akhir ini mudah sekali mengambilalih raga yang lelah. aku jadi berbahaya. itu sebabnya aku mencintai sekaligus membenci kesendirian. aku mencintainya karena ada banyak hal yang memang harus kusimpan sendiri, rahasia-rahasia yang akan mengganggu mereka jika mereka tahu. namun, aku pun bergitu membencinya. ketika sendiri, rasanya ada monster yang bangkit dan menguasai raga, mengambil alih pikiran, dan mengubah cara kerja otak dan hati. aku jadi berbahaya.
seperti sekarang ini.
aku sebenarnya ingin menyimpan perasaan yang tidak mengenakkan ini sendiri. tapi ternyata aku tak cukup kuat. maaf.
maaf.
belum sempat mengisi postingan bermutu. atau sekedar catatan harian.
yang pasti
memang ada ruang hampa dalam hati. ruang kosong yang akhir-akhir ini mudah sekali mengambilalih raga yang lelah. aku jadi berbahaya. itu sebabnya aku mencintai sekaligus membenci kesendirian. aku mencintainya karena ada banyak hal yang memang harus kusimpan sendiri, rahasia-rahasia yang akan mengganggu mereka jika mereka tahu. namun, aku pun bergitu membencinya. ketika sendiri, rasanya ada monster yang bangkit dan menguasai raga, mengambil alih pikiran, dan mengubah cara kerja otak dan hati. aku jadi berbahaya.
seperti sekarang ini.
aku sebenarnya ingin menyimpan perasaan yang tidak mengenakkan ini sendiri. tapi ternyata aku tak cukup kuat. maaf.
Friday, February 26, 2010
mencinta
Apakah arti cinta?
Apakah menyayangi saja cukup?
Apa memberi saja cukup?
Aku tak tahu. Yang pasti sekarang aku sedang mencinta.
Mungkinkah rasa cinta bebas dari nafsu?
Mungkin saja, katamu. Kau mencontohkan cinta seorang ibu pada anaknya.
Mungkinkah cinta bebas dari rasa ingin memiliki?
Mungkin saja, katamu lagi. Lihat saja bagaimana Tuhan mencintai makhluknya.
Mungkinkah cinta seorang manusia kepada lawan jenisnya bebas dari rasa nafsu dan rasa ingin memiliki?
Tak mungkin, katamu. Bila memang seperti itu, itu bukan cinta namanya. Mungkin hanya rasa kagum, atau rasa sayang semata.
Lalu apa yang sedang kurasakan sekarang?
Bila aku tidak mencinta, apakah ini hanya rasa sayang?
Tapi hatiku mengatakan bahwa ini lebih dari rasa sayang.
Apa cinta sejati itu memang ada?
Ada, katamu. Pernah ada, yang pasti bukan di dalam dirimu.
Kenapa tidak?
Karna yang kau harapkan begitu jauh dan tidak masuk akal.
Kau tak percaya dengan keajaiban cinta?
Aku percaya. Tapi tak akan terjadi pada dirimu.
Mengapa tidak?
Karna kau hanyalah pemimpi yang tak tahu diri.
Oh, aku mengerti
Aku hanyalah jembel kotor yang bau
Mengharapkan sebutir cinta dari sang pangeran dari negri dongeng:
Yang dicintai begitu banyak orang, dicintai begitu banyak wanita, dicintai begitu banyak penggemar.
Lalu, aku yang berada di dunia nyata yang kejam, menyatakan cinta padanya.
Aku, yang hanya seorang jembel kotor, bau, dan tidak berguna.
Aku menyanyainya, seperti jutaan orang lain padanya.
Aku mengasihinya, walau mungkin ia tak ingin dikasihani.
Aku mencintainya, dan tak mungkin ia mencintaiku.
Tapi aku tak akan putus asa. Aku BELUM putus asa.
Untuk terus memelihara rasa cinta
Untuk mengirimkan beribu doa
Untuk terus percaya keajaiban cinta.
Kau tertawa, kau mengejek.
Kau pesimis, dan sangat realistis.
Aku terbantu untuk kembali ke dunia nyata yang kejam karenamu
Untuk tidak terus terjebak dalam rasa cintaku pada pangeran dari negeri dongeng
Terima kasih
Tapi aku masih optimis,
Bahwa doaku kan didengar Yang Maha Kuasa
Dan ia kan memerima doaku.
Aku tak ingin memilikinya.
Aku hanya ingin dia bahagia.
Aku bukan ingin merengkuhnya dengan seluruh indera
Aku hanya ingin dia termasuk dalam orang yang dikasihi Nya
Aku yakin ini cinta
Kau bilang bukan
Aku bilang ini cinta yang murni
Kau bilang tak mungkin
Aku penasaran,
Pernahkah kau jatuh cinta?
Apakah menyayangi saja cukup?
Apa memberi saja cukup?
Aku tak tahu. Yang pasti sekarang aku sedang mencinta.
Mungkinkah rasa cinta bebas dari nafsu?
Mungkin saja, katamu. Kau mencontohkan cinta seorang ibu pada anaknya.
Mungkinkah cinta bebas dari rasa ingin memiliki?
Mungkin saja, katamu lagi. Lihat saja bagaimana Tuhan mencintai makhluknya.
Mungkinkah cinta seorang manusia kepada lawan jenisnya bebas dari rasa nafsu dan rasa ingin memiliki?
Tak mungkin, katamu. Bila memang seperti itu, itu bukan cinta namanya. Mungkin hanya rasa kagum, atau rasa sayang semata.
Lalu apa yang sedang kurasakan sekarang?
Bila aku tidak mencinta, apakah ini hanya rasa sayang?
Tapi hatiku mengatakan bahwa ini lebih dari rasa sayang.
Apa cinta sejati itu memang ada?
Ada, katamu. Pernah ada, yang pasti bukan di dalam dirimu.
Kenapa tidak?
Karna yang kau harapkan begitu jauh dan tidak masuk akal.
Kau tak percaya dengan keajaiban cinta?
Aku percaya. Tapi tak akan terjadi pada dirimu.
Mengapa tidak?
Karna kau hanyalah pemimpi yang tak tahu diri.
Oh, aku mengerti
Aku hanyalah jembel kotor yang bau
Mengharapkan sebutir cinta dari sang pangeran dari negri dongeng:
Yang dicintai begitu banyak orang, dicintai begitu banyak wanita, dicintai begitu banyak penggemar.
Lalu, aku yang berada di dunia nyata yang kejam, menyatakan cinta padanya.
Aku, yang hanya seorang jembel kotor, bau, dan tidak berguna.
Aku menyanyainya, seperti jutaan orang lain padanya.
Aku mengasihinya, walau mungkin ia tak ingin dikasihani.
Aku mencintainya, dan tak mungkin ia mencintaiku.
Tapi aku tak akan putus asa. Aku BELUM putus asa.
Untuk terus memelihara rasa cinta
Untuk mengirimkan beribu doa
Untuk terus percaya keajaiban cinta.
Kau tertawa, kau mengejek.
Kau pesimis, dan sangat realistis.
Aku terbantu untuk kembali ke dunia nyata yang kejam karenamu
Untuk tidak terus terjebak dalam rasa cintaku pada pangeran dari negeri dongeng
Terima kasih
Tapi aku masih optimis,
Bahwa doaku kan didengar Yang Maha Kuasa
Dan ia kan memerima doaku.
Aku tak ingin memilikinya.
Aku hanya ingin dia bahagia.
Aku bukan ingin merengkuhnya dengan seluruh indera
Aku hanya ingin dia termasuk dalam orang yang dikasihi Nya
Aku yakin ini cinta
Kau bilang bukan
Aku bilang ini cinta yang murni
Kau bilang tak mungkin
Aku penasaran,
Pernahkah kau jatuh cinta?
Rabu, 24 Februari 2010
Di kelas yang sepi
Menyanyikan lagu ulang tahun untuk sang pangeran
Di kelas yang sepi
Menyanyikan lagu ulang tahun untuk sang pangeran
Thursday, January 21, 2010
bungkam
Aku tak akan bertanya:
Apa masalahmu sebenarnya?
Karna ku tahu kau tak akan menjawab
Aku tak akan berkata:
Apa peduliku?!!
Karna memang tidak begitu
Kau bungkam
Aku diam
Pura-pura tak tahu, walau terganggu oleh keadaan
Aku memang masih tak mau bersuara
Tapi ketahuilah
Rasa sayangku tak sekedar kata-kata
21 januari 2009
untuk kakakku, yang tak akan pernah tahu
Apa masalahmu sebenarnya?
Karna ku tahu kau tak akan menjawab
Aku tak akan berkata:
Apa peduliku?!!
Karna memang tidak begitu
Kau bungkam
Aku diam
Pura-pura tak tahu, walau terganggu oleh keadaan
Aku memang masih tak mau bersuara
Tapi ketahuilah
Rasa sayangku tak sekedar kata-kata
21 januari 2009
untuk kakakku, yang tak akan pernah tahu
Subscribe to:
Posts (Atom)