Tuhan...
dan
Pangeran..
aku hanya ingin bertanya satu hal:
sebenarnya bahagia itu apa sih?
aku ingin mengeluhkan banyak hal, tapi rasanya tak pantas.
Tuhan....
apa aku masih terlalu buta untuk melihat arti kebahagiaan yang kau berikan?
Pangeran,
ah, aku hanya mencintamu
mungkin memang harus siap dengan luka dan rasa nelangsa
muluk sekali bila aku mengharapkan
kebahagiaan darimu.
ini saja yang ingin kau sampaikan
terima kasih Tuhan dan Pengeran
atas kehidupan yang Kau berikan
atas keberadaanmu di dunia
Monday, December 27, 2010
Tuesday, December 7, 2010
bersyukur (2)
hal-hal yang harus aku syukuri akhir2 ini adalah
hujan gerimis yang baru datang setelah acara festival pembaca indonesia selesai
kacamataku yang pecah (lagi) setelah acara tersebut diatas selesai
waktu yang aku punyai untuk menyendiri
-aku, yang bersyukur masih bisa bersyukur-
hujan gerimis yang baru datang setelah acara festival pembaca indonesia selesai
kacamataku yang pecah (lagi) setelah acara tersebut diatas selesai
waktu yang aku punyai untuk menyendiri
-aku, yang bersyukur masih bisa bersyukur-
Thursday, December 2, 2010
imajinasi hari rabu
pangeran,
hari ini aku memikirkanmu sepanjang hari.
saat menatap langit yang biru, air yang mengalir,
saat menatap bangunan-bangunan, dan kampusmu, kampusku
aku membayangkan akan tiba waktu saat kita akan duduk berdua
di atas rumput yang lembab, dan makan siang untuk berdua:
mungkin soda, dan nasi beserta lauk-pauknya
aku juga menyiapkan sedikit kue buatanku
untuk kau makan dihadapanku
lalu kita akan bicara
tentang cuaca, orang-orang disekitar, dan kehidupan kita
mungkin akan canggung, karna bagiku kau masih seperti matahari yang terlalu terang
sedangkan aku: bukan siapa-siapa
sesudahnya kita kan menghadirkan musik untuk alam
entah dengan musik atau nyanyian suara kita yang tak terlalu bagus untuk sebagian orang
tapi kita tak peduli, malah tertawa
menertawakan ketidaksempurnaan suara kita, dan menerimanya
kau bilang kau lelah
kau yang selalu mengejar mimpi dan karirmu
dan telah dirampas ruang privasi mu
pada hari itu, entah kapan
kau akan tertidur di rumput yang basah, di sampingku
melepaskan lelahmu
lalu aku menyatakan perasaanku
kau bilang tak bisa membalasnya
aku bilang tak apa
walaupun begitu aku menangis, mengeluarkan airmata
dan bilang aku akan baik-baik saja
karena saat ini,
di hari aku terus memikirkanmu
merasa bahwa aku mencintaimu:
aku bahkan tak tahu definisi cinta.
hari ini aku memikirkanmu sepanjang hari.
saat menatap langit yang biru, air yang mengalir,
saat menatap bangunan-bangunan, dan kampusmu, kampusku
aku membayangkan akan tiba waktu saat kita akan duduk berdua
di atas rumput yang lembab, dan makan siang untuk berdua:
mungkin soda, dan nasi beserta lauk-pauknya
aku juga menyiapkan sedikit kue buatanku
untuk kau makan dihadapanku
lalu kita akan bicara
tentang cuaca, orang-orang disekitar, dan kehidupan kita
mungkin akan canggung, karna bagiku kau masih seperti matahari yang terlalu terang
sedangkan aku: bukan siapa-siapa
sesudahnya kita kan menghadirkan musik untuk alam
entah dengan musik atau nyanyian suara kita yang tak terlalu bagus untuk sebagian orang
tapi kita tak peduli, malah tertawa
menertawakan ketidaksempurnaan suara kita, dan menerimanya
kau bilang kau lelah
kau yang selalu mengejar mimpi dan karirmu
dan telah dirampas ruang privasi mu
pada hari itu, entah kapan
kau akan tertidur di rumput yang basah, di sampingku
melepaskan lelahmu
lalu aku menyatakan perasaanku
kau bilang tak bisa membalasnya
aku bilang tak apa
walaupun begitu aku menangis, mengeluarkan airmata
dan bilang aku akan baik-baik saja
karena saat ini,
di hari aku terus memikirkanmu
merasa bahwa aku mencintaimu:
aku bahkan tak tahu definisi cinta.
Subscribe to:
Posts (Atom)