Wednesday, August 26, 2009
personality quiz
setelah berkunjung ke blognya ka liez, saya mendapat mengikuti "kuis pohon". lucu juga.
ini resultnya:
You Are Happy and Serene
You are an empathetic, understanding person. You listen carefully and without judgment.
You believe everyone has their own path in life. You are very accepting.
You don't get stressed out or worried easily. You are usually in a very relaxed state.
You aren't much of a party animal or a social butterfly. However, you are usually having a good time in your own way.
....cukup tepat juga....
mau coba?
http://www.blogthings.com/thetreetest/
Sunday, August 23, 2009
being forgetable
menghindar sebisa mungkin dari kamera foto,
mengenal sesedikit mungkin orang,
dan tak pernah terlibat terlalu jauh dengan perasaan orang lain.
itu aku.
berusaha agar tak terlihat
agar tak meninggalkan kesan
kalaupun harus,
tak akan bertahan lama.
untuk apa?
jangan tanya aku. aku hanya tak ingin terlihat. apa itu salah?
jangan pedulikan aku, bila memang kau tak peduli
tak usah memaksakan diri, bila memang tak mau tahu
ah, aku hanya ingin menjaga hati.
karna bila hati ini hancur, tak ada yang bisa menyatukannya kembali.
tak ingin berbasa-basi
tak ingin berpura-pura
cukup sudah kepalsuan di muka bumi
cukup sudah memaksakan diri
aku memang individualistis
coba saja kalau kau bisa mengubahku.
mengenal sesedikit mungkin orang,
dan tak pernah terlibat terlalu jauh dengan perasaan orang lain.
itu aku.
berusaha agar tak terlihat
agar tak meninggalkan kesan
kalaupun harus,
tak akan bertahan lama.
untuk apa?
jangan tanya aku. aku hanya tak ingin terlihat. apa itu salah?
jangan pedulikan aku, bila memang kau tak peduli
tak usah memaksakan diri, bila memang tak mau tahu
ah, aku hanya ingin menjaga hati.
karna bila hati ini hancur, tak ada yang bisa menyatukannya kembali.
tak ingin berbasa-basi
tak ingin berpura-pura
cukup sudah kepalsuan di muka bumi
cukup sudah memaksakan diri
aku memang individualistis
coba saja kalau kau bisa mengubahku.
Sunday, August 16, 2009
run
light up, light up
: as if you have a choice
--the killers, Run--
this is the time where i want to run
but my legs are broken, then i fall.
: as if you have a choice
--the killers, Run--
this is the time where i want to run
but my legs are broken, then i fall.
Thursday, August 6, 2009
something wrong
gw rasa ada setelan yang salah di jiwa gue.
ketika berada di situasi yang dapat membuat orang exited atau gembira, gw malah ga bisa berekspresi.
ketika berada dalam situasi yang mengesalkan dan membahayakan: gw malah senyum dan terasa bebas dari masalah.
hoh...
ketika orang2 menyukai perbincangan. gw malah ga bisa berkata2.
ketika mereka diam, malah gw yang gemes.
ada waktu ketika menangis untuk orang lain, ketika mereka tak bisa menangis untuk diri sendiri.
ada waktu ketika tertawa geli untuk diri sendiri, ketika semua merasa kasihan padaku.
dan kini...
harusnya ku tertawa!
harusnya ku bahagia!
harusnya ku berbangga!
nyatanya
ku malah tak bisa memasang ekspresi apa2
seperti orang tak tahu rasa syukur.
ketika berada di situasi yang dapat membuat orang exited atau gembira, gw malah ga bisa berekspresi.
ketika berada dalam situasi yang mengesalkan dan membahayakan: gw malah senyum dan terasa bebas dari masalah.
hoh...
ketika orang2 menyukai perbincangan. gw malah ga bisa berkata2.
ketika mereka diam, malah gw yang gemes.
ada waktu ketika menangis untuk orang lain, ketika mereka tak bisa menangis untuk diri sendiri.
ada waktu ketika tertawa geli untuk diri sendiri, ketika semua merasa kasihan padaku.
dan kini...
harusnya ku tertawa!
harusnya ku bahagia!
harusnya ku berbangga!
nyatanya
ku malah tak bisa memasang ekspresi apa2
seperti orang tak tahu rasa syukur.
Monday, August 3, 2009
learn to let go
ketika harus kehilangan, yakinlah akan ada penggantinya.
setiap orang pernah merasa kehilangan. kehilangan teman, keluarga, benda bahkan iman. sebagian dari kehilangan itu baik, karena akan berganti dengan yang lebih baik. tapi ada sebagian yang menganggap kehilangan itu adalah semacam azab dan terasa amat menyakitkan.
kadang aku pun bertanya: untuk apa menangis? rasa sesal kadang menjadi bahan tertawaan (untuk diri sendiri). dan aku (berusaha) untuk selalu menikmati saat semua belum hilang.
saat saat sekolah,
saat hp ku masih ada,
saat masih ada kesempatan
dan masih ada harapan
dan bila waktu menghilangkan semuanya. aku menyimpan memori yang lengkap, tentang bagaimana masih memiliki semuanya. ada masanya itu semua kan berakhir dan berganti.
selesai sudah masa sekolah
hilang sudah hp pemberian
kesempatan berganti dengan hasil
harapan diganti dengan rasa tawakal
dan beragam doa dan rasa bercampur. tak ada waktu untuk merelakan, karna mungkin aku tak akan pernah rela-- untuk perpisahan.
tapi karna terpaksa untuk kehilangan, untuk apa ku memaki? walau aku melakukannya. untuk apa ku menyesal? walau aku melakukannya. semua itu tak berguna. sama seperti airmata, yang hanya pelampiasan.
belajar untuk merelakan yang telah tiada, untuk memaki sesedikit mungkin, untuk menyesal sesingkat mungkin, dan untuk menangis sepelan mungkin. dan terus berdoa:
semoga apa yang telah hilang akan diganti dengan yang lebih baik (dan kini ku tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada)
teori memang gampang, yang sulit adalah menjalaninya. tawakal.
setiap orang pernah merasa kehilangan. kehilangan teman, keluarga, benda bahkan iman. sebagian dari kehilangan itu baik, karena akan berganti dengan yang lebih baik. tapi ada sebagian yang menganggap kehilangan itu adalah semacam azab dan terasa amat menyakitkan.
kadang aku pun bertanya: untuk apa menangis? rasa sesal kadang menjadi bahan tertawaan (untuk diri sendiri). dan aku (berusaha) untuk selalu menikmati saat semua belum hilang.
saat saat sekolah,
saat hp ku masih ada,
saat masih ada kesempatan
dan masih ada harapan
dan bila waktu menghilangkan semuanya. aku menyimpan memori yang lengkap, tentang bagaimana masih memiliki semuanya. ada masanya itu semua kan berakhir dan berganti.
selesai sudah masa sekolah
hilang sudah hp pemberian
kesempatan berganti dengan hasil
harapan diganti dengan rasa tawakal
dan beragam doa dan rasa bercampur. tak ada waktu untuk merelakan, karna mungkin aku tak akan pernah rela-- untuk perpisahan.
tapi karna terpaksa untuk kehilangan, untuk apa ku memaki? walau aku melakukannya. untuk apa ku menyesal? walau aku melakukannya. semua itu tak berguna. sama seperti airmata, yang hanya pelampiasan.
belajar untuk merelakan yang telah tiada, untuk memaki sesedikit mungkin, untuk menyesal sesingkat mungkin, dan untuk menangis sepelan mungkin. dan terus berdoa:
semoga apa yang telah hilang akan diganti dengan yang lebih baik (dan kini ku tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada)
teori memang gampang, yang sulit adalah menjalaninya. tawakal.
Subscribe to:
Posts (Atom)