ketakutan itu seperti udara yang mencekik pelan2 leherku. menyumbat aliran nafasku. membuatku lemah, kehabisan udara.
ketakutan itu seperti dingin yang sentuh kulitku. terasa membakar. membuat seluruh tubuhku bergetar, merinding. membekukan tulang.
ketakutan itu datang tidak tiba-tiba, seperti ingin memperpanjang penderitaanku. ku sambut ketakutan itu, ku raih dan ku peluk hingga terasa menyakitkan. aku bisa saja melarikan diri. untuk menghindari penyebab dari ketakutan itu. tadi aku diam. malah melangkah pelan2 menujunya.
aku menikmatinya. perasaan ketika saat merasakan bahaya, masochist.
ketakutan itu melahap habis energiku. membekukan otakku. dan kini, aku ketakutan.
ketika bertemu kau, dia, dan mereka.
No comments:
Post a Comment