Wednesday, December 17, 2014

jelajah

hingga saat ini, manusia telah mampu menjelajah hingga jauh ke luar angkasa.

namun, apakah ada manusia yang pernah menjejakkan kaki ke dasar lautan yang paling dalam?




Thursday, August 14, 2014

marah

terkadang saya sangat membenci diri sendiri yang seringkali (terlalu) mudah memaafkan dan memaklumi kesalahan orang lain. saat kata 'maaf' terucap, biasanya saya akan mengatakan, "santai aja" "gapapa kok", "ah, lupakan saja" dan kata-kata lain yang sejenis.

sialnya, di beberapa kesempatan saya yang akan membenci diri saya sendiri setelah mengatakan kata-kata tersebut.

saya tidak 'tidak apa-apa', saya tidak bisa melupakan begitu saja, dan saya tidak santai. terlebih kepada kesalahan yang terjadi berulang kali. lagi, lagi, lagi, dan akan diulang lagi esok dan kemudian hari.

saya ingin meledak. saya ingin meneriakkan rasa marah dan kekecewaan saya keras-keras. tapi tidak bisa.

suara saya selalu minggat saat emosi ingin meledak. dan kata-kata yang saya punya masih saja membelot dari makna yang saya maksudkan.

yang paling buruk, produksi airmata malah membludak dan harus segera didistribusikan:
>ke pipi dan terlihat lemah dan salah
>ke hati dan menelan satu bom waktu lagi

maka saya diam.
diam yang berbahaya.




:menamcapkan pisau bermata dua.

Monday, July 7, 2014

terjebak

maybe i'm the one who doesn't move on.


dan biarkanlah aku (pura-pura) tak melihat, tak peduli, dan tak mau tahu. 

Sunday, May 25, 2014

the way i could know

write up

let me read you

Wednesday, April 30, 2014

ingatan

ada hal-hal yang ingin dilupakan

seperti sebuah kaset yang rusak di tengah-tengah

hitam

tanpa gambar tanpa suara


ada hal-hal yang terus teringat

walau terkubur

dalam

tak meninggalkan bekas di permukaan


ada hal-hal yang tak bisa diungkapkan

meskipun telah berusaha

sedemikian rupa

meninggalkan diam yang menyesakkan
 

ada hal-hal yang tak bisa dilupakan



menyedihkan.

Saturday, January 4, 2014

love

All my life, I thought of love as some kind of voluntary enslavement. Well, that's a lie: freedom only exists when love is present. The person who gives him or herself wholly, the person who feels freest, is the person who loves most wholeheartedly.

And the person who loves wholeheartedly feels free.


-Coelho, Paulo. Eleven Minutes. hlm: 95